A.
Sejarah
dan perkembangan
Peradaban Yunani
merupakan peradaban yang patut kita puji. Karena peradabannya lebih dari yang
lain baik dalam kreatifitas arsitekturnya, intelektualnya, menciptakan
pemikiran-pemikran dan expresinya yang kemudian banyak diikuti sejak saat itu.
Masyarakat
Yunani pertama berkembang di pulau Kreta, di sebelah selatan laut Agea.
Penduduk Kreta bukanlah penduduk Yunani melainkan mungkin berasal dari Barat
Asia kecil yang datang 3000 SM mereka melakukan perdagangan dengan orang Yunani
sehingga meninggalkan pengaruh dalam seni, agama, dan dalam sistem penulisan.
Dalam sejarah diceritakan bahwa sejumlah kota di Yunani diatur oleh raja. Kota
yang paling berperan adalah kota Mikene. Diman disana telah teradap pemakaman
dengan karya seni yang menakjubkan. Dalam legenda Yunani juga menceritakan
tentang perang melawan Troy di mana Mikene adalah kekuatan Yunani yang terkemuka.[1]
a.
Kebudayaan
Minoa
Orang-orang
kreta berasal dari asia kecil, sedangkan orang-orang Mikene datang dari Eropa
bagian utara. Kebudayaan Mikene itu banyak dipinjam dari Kreta. Maka kedua
kebudayaan itu disebut kebudayaan Minoa. Nama Minoa berasal dari nama Minos,
raja kreta yang berkedudukan di kota Knosus. Kebudayaan Minoa desebut juga
kebudayaan laut Aegea.
Kebudayaan Minoa
(Aegea) berkembang di Kreta 3000 SM selama zaman perunggu. Kemudia mencapai
puncaknya kira-kira pada tahun 2000 SM sampai 1500 SM. Kebudayaan ini dibangun
atas dasar dari kekuatan di laut (maritim). Armada yang kuat mempertahankan
pantai-pantai kreta. Rakyatnya berdagang sekitar laut Aegea dan laut tengah
sebelah timur. Dalam waktu bersamaan mereka mengenalkan kebudayaan mereka keluar
dan menerima kebudayaan dari luar misalnya dari Mesir dan Funisia.
Hasil-hasil kebudayaan
Minoa berupa istana besar di Knosus. Dinding-dindingnya dilukisi berwarna
dengan fresco yaitu lukisan cat cair pada dinding yang masih basah. Isatana itu
didirikan oleh raja Minos pada tahun 1600 SM. Bangunan itu memerlukan teknologi
yang tinggi dan ekonomi yang kuat untuk membiayainya. Selain istana terdapat
tempat pemandian dan pengerian air, patung dan keramik yang indah. Orang kreta
juga berolahraga seperti adu tinju, adu lari. Tari-tarian juga merupakan
kegemaran mereka. Kedudukan wanita sama dengan pria. Dewa utama orang Kreta
ialah seorang dewi yang dipuja sebagai pembawa kejahatan dan kebaikkan.
Pada kira-kira tahun 1500 SM orang Kreta diserbu
oleh orang-orang Mikene. Sebagian apa yang dibangun orang kreta dihancurkan.
Akan tetapi selebihnya mereka pelihara, apalagi lama sebelumnya mereka telah
meminjam kebudayaan dari Kreta. Di antara peninggalan-peninggalan Mikene adalah
bangunan berupa istana yang memiliki 60 kamar. Ada pula kuburan-kuburan yang
berbentuk sarang lebah yang disebut thalos. Sebuah contoh lain seni bangunan
Mikene ialah gerbang singa dari Mikene. Disebut demikian karena di atas pintu
gerbang terdapat dua patung singa[2]
b. Orang-orang Yunani pertama
Orang-orang
Hellena (Hellas) adalah sebutan kuno untuk orang-orang Yunani. Semula mereka
merupaka suku-suku pengembara dari rumpun Indo-Eropa. Mereka menyerbu
keselatan, ke jazirah yang sekarang disebut Yunani anatara tahun 2000 SM sampai
1000 SM. Dalam penyerbuan itu mereka menaklukan penduduk asli atau penduduk
yang datang lebih dahulu dari mereka. Mereka hancurkan dan tundukan kebudayaan
Mikene dan Kreta. Pada kira-kira tahun 1000 SM, mereka telah menduduki seluruh
jazirah Yunani, sebagian dari asia kecil dan kepulauan di laut Aegea. Adapun
suku-suku Hellena antara lain: Arcadian/Akhaia, Ionian, Aeolian dan Dorian.
Ø Suku Arcadian/Akhaia
Akhaia
adalah daerah paling utara di Peloponnesos,
meliputi pesisir utara Arkadia.
Batas selatannya adalah pegunungan Erymanthos,
batas tenggaranya adalah pegunungan Kyllene,
batas timurnya adalah Sikyon,
dan batas baratnya adalah sungai Larissos.
Selain dataran di sekitar Dyme,
di sebelah barat, secara umum Akhaia adalah daerah bergunung-gunung.
Ø Suku Ionia
Suku Ionia (bahasa Yunani: Ἴωνες, Íōnes) adalah satu dari empat suku
utama yang merupakan leluhur bangsa Yunani,[1] tiga suku
lainnya adalah suku Doria, suku Aiolia, dan suku Akhaia. dialek Ionia sendiri
menjadi salah satu dari tiga dialek utama dalam bahasa Yunani di Yunani kuno, bersama dengan dialek Doria dan dialek Aiolia.
Di Yunani Klasik, suku Ionia dapat merujuk pada beberapa pengertian. Dalam arti sempit,
suku Ionia adalah penghuni daerah Ionia di Asia Kecil (Turki modern). Dalam arti luas, suku Ionia meliputi
semua penutur dialek Ionia, termasuk penduduk Euboia, Kyklades dan banyak koloni Ionia. Dan dalama arti yang lebih luas lagi, suku Ionia
adalah semua penutur bahasa Yunani Timur,
yang meliputi juga dialek Attika.
Ø Suku Aeolian
Suku Aiolia (bahasa Yunani: Αἰολεῖς) merupakan salah satu dari empat suku Yunani utama, yang membentuk bangsa Yunani kuno (ketiga suku lainnya adalah suku Akhaia, Doria, dan Ionia). Nama Aiolia berasal dari Aiolos, tokoh dalam mitologi Yunani yang dipersaya sebagai leluhur suku ini. Mereka
menuturkan dialek Yunani kuno
yang disebut dialek Aiolia.
Suku Aiolia berasal dari Thessalia, tepatnya di tempat yang disebut Aiolis. Suku Aiolia
muncul dengan jumlah orang yang paling banyak dibanding suku Yunani lainnya
pada masa awal. Orang Boiotia, bagian dari suku Aiolia, diusir dari Thessalia
oleh orang Thessalia pribumi dan kemudian berpindah ke Boiotia. Suku Aiolia
tersebar di banyak tempat lainnya di Yunani, misalnya di Aitolia, Lokris, Korinthos, Elis dan Messenia. Selama invasi Doria, suku Aiolia bermigrasi dari Thesalia, melintasi Laut Aigea lalu menuju ke pulau Lesbos dan suatu
daerah lain di Asia Kecil yang mereka kemudian sebut Aiolis. Menurut Herodotos, suku
Aiolia merupukan keturunan bangsa Pelasgos.
Ø
Suku
Dorian
Suku Doria (bahasa Yunani: Δωριεῖς, Dōrieis,
tunggal Δωριεύς, Dōrieus) adalah satu dari empat suku bangsa utama yang
menjadi leluhur bangsa Yunani kuno.[1]
Nama Doria
digunakan oleh Homeros dalam
karyanya, Odisseia,[2] dan disebutkan
bahwa mereka menghuni pulau Kreta. Sementara Herodotos menyebut
mereka dengan nama ethnos[3] yang merupakan
asal-usul kata etnis. Suku Doria
adalah orang-orang yang termasuk dalam suku bangsa Hellenes. Mereka
memiliki beragam cara hidup dan organisasi sosial. Kehidupan mereka bervariasi
mulai dari pusat perdagangan padat di kota Korinthos, yang terkenal
atas seni dan arsitekturnya, sampai negara militer yang tertutup seperti
Lakedaimon atau Sparta.
Suku Doria
kemudian terbagi-bagi lagi menjadi sejumlah kelompok etnis yang terpisah dan
kadang saling bermusuhan. Biasanya nama kelompok etnisnya berasal dari tempat
mereka tinggal.
Dalam perang,
suatu negara Doria biasanya sering meminta bantuan pada negara Doria lainnya.
Suku Doria menggunakan dialek tersendiri yang disebut dialek Yunani Doria. Selain itu ciri sosial dan tradisi
sejarah mereka juga berbeda dari suku-suku Yunani lainnya.
Ada beragam
versi mengenai asal-usul mereka. Satu teori yang banyak dipercaya pada masa
kuno, namun belum terbukti, adalah bahwa suku Dorria berasal dari daerah
pegunungan di timur laut Yunani, Makedonia kuno, dan Epiros. Mereka
kemudian bermigrasi ke Peloponnesos, ke pulau-pulau Aigea tertentu, Yunani
Besar, Lapithos dan Kreta. Teori lainnya adalah bahwa suku Doria
berasal dari Asia Kecil, dan mereka
kemungkinan bermigrasi melalui Yunani timur laut dan bermukim di Yunani selatan
atau bermigrasi dari pesisir barat Asia Kecil dan berpindah ke pulau-pulau
Aigea dan ke Yunani selatan.
Pada abad ke-5
SM, suku Doria dan suku Ionia merupakan dua kelompok etnis yang paling
berpengaruh. Perseturuan kedua suku itu berujung pada Perang
Peloponnesos.[3]
Diantara keempat
suku ini Ionia yang paling maju. Dari nama lonia ini lah kita kenal nama yunani
sekarang.
Masa antara 1000
SM sampai 8000 SM dikenal dengan zaman Homeros, menurut nama seorang penulis
Yunani terkenal. Nama zaman ini sebenarnya berdasarkan atas perkembangan
karya-karya syairnya yang semula dituturkan dari mulut ke mulut sebelum
dituliskan. Dua karyanya yang utama berjudul Iliad dan Odysseus (Ulysses).
Iliad
menceritakan perang antara orang Yunani dan Troya. Perang ini teradi karena
Parsis, putra raja Troya menculik Helena, istri dari seorang raja Sparta. Orang
Yunani menuntut balas dengan mengepung kota Troya. Perang itu berlarut-larut
selama sepuluh tahun. Kedua belah pihak menunjukan kepahlawanan masing-masing.
Akhirnya kota Troya jatuh ketangan Yunani dengan siasat kuda Troya. Atas usul
Odysseus, dibuat sebuah kuda kayu raksasa. Dalam tubuh kuda itu dapat masuk
berratus-ratus tentara Yunani. Orang Troya yang menyangkah bahwa orang Yunani
telah menarik diri, lalu menyeret kuda kayu raksasa itu ke dalam kota Troya.
Pada malam hari ketika orang Troya telah tertidur, maka keluarlah orang Yunani
dari dalam tubuh kuda. Demikianlah dengan mudah mereka membunuh dan menaklukan
kota Troya.
Syair Odysseus
menceritakan pengembaraan Odysseus setelah jatuhnya Troya. Ia telah
bertahun-tahun telah meninggalkan negerinya yang bernama Ithaka. Dalam
perjalanan pulangnya itu ia mengalami peristiwa-peristiwa yang luar biasa.
Kesudahannya ia tiba di negerinya setelah membalas dendam pada seorang
pangerang yang telah mencoba merebut tahtanya.
Dari
cerita-cerita Homeros itu kita mendapat gambaran tentang kehidupan orang-orang
Yunani pada masa-masa awalnya. Ternyata raja-raja digambarkan tidak terlalu
berkuasa dan tidak terlalu kaya. Kehidupan masih sederhana sekali. Diceritakan
bahwa puteri-puteri raja masih mencucui pakaian sendiri dipinggir kali dan
pangeran mengembalakan ternak. Rakyat sekaligus adalah prajurit, petani dan
pedagang. Kebanyakan waktu mereka digunakan untuk menaklukan suku-suku lain,
atau berternak, bercocok tanam seperti anggur, zaitun, dan gandum.[4]
c. Pertumbuhan dan perkembangan Yunani
Tidak lagi
seperti zaman Homeros, dalam sejarah selanjutnya, pertumbuhan dan perkembangan
Yunani dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan semakin bertambah
maju dan berkembang. Pada abad ke-7 SM tumbuh dan berkembang Negara-negara kota
seperti Sparta, Athena, Thebe, Corinthia, dam Argos. Bukan hanya di daratan
jazirah Yunani saja, tetapi tersebar pulau Negara-negara kota itu di
pulau-pulau laut Aegea. Masa antara abad ke-7 dan ke-6 SM adalah zaman
kolonisasi Yunani. Yakni perpindahan penduduk Yunani ke tempat yang baru.
Kolonis-kolonis meninggalkan kotanya menuju asia kecil, thrasia, daerah-daerah
sepanjang laut hitam. Italia bagian selatan dan sisilia.
Kolonis-kolonis
Yunani membawa serta pula cara-cara hidup mereka yang lama di Negara-negara
induknya. Mereka bermukin di seluruh laut tengah sebelah timur, terutama di
lonia yang menjadi pusat kebudayaan yang gemilang. Kolonis-kolonis mendirikan
Negara-negara kota sambil memperkenalkan kebudayaan mereka ke luar. Maka
terjadi pertukaran kebudayaan antara Yunani dan Timur Tengah.
Dalam
pertumbuhan Negara-negara kota di jazirah Yunani, maka ada dua Negara kota yang
muncul dan saling bertentangan yaitu Athena dan Sparta. Keduanya bersaing keras
untuk menjadi penguasa tunggal di seluruh Yunani. Sparta terkenal sebagai
Negara militer. Pendidikannya ditujukan untuk menjadikan rakyat Sparta
prajurit-prajurit yang kuat dan berani. Sebaliknya Athena menjadi Negara
demokrasi. Kata demokrasi sendiri berasal dari kata-kata Yunani: demos=rakyat
dan kratein=memerintah. Jadi pemerintahan oleh rakyat. Hanya rakyat dalam
demokrasi di Athena masih terbatas pada warga kota Athena saja. Ada pun
budak-budak yang jumlahnya banyak sekali, yang bekerja bagi kemakmuran Athena,
tidak termasuk demos dan mereka tidak mempunyai hak-hak politik.
Perang dengan
Persia (500 – 479 SM) dapat mempersatukan sementara Athena dan Sparta.
Kemenangan berakhir di pihak Yunani. kembali Athena dan Sparta berselisih.
Perselisihan itu menyebabkan keduanya berperang dalam perang Peloponnesia (431
– 404 SM). Meskipun Sparta menang, namun Yunani secara keseluruhannya menjadi
lemah karena perang-perang saudara itu. Kelemahan ini memudahkan raja Philippus
dari Masedonia menaklukan Yunani pada tahun 338 SM.
Setelah
Philippus menjadi penguasa Yunani, maka ia bermaksud merebut asia kecil dari
Persia. Sebelum maksudnya terleksana, Philippus mati terbunuh. Ia digantikan
oleh puteranya yang bernama Iskandar pada tahun 336 SM. Anak mudah ini luar
biasa. Dialah yang menjadi Iskadar Agung. Bagi Yunani mulai memasuki zaman
baru. Dalam perjalanan penaklukan Iskandar Agung “kebudayaan Hellenisme”
diperkenalkan di dunia Timur (Timur Tengah). Imperium Iskandar Agung meliputi
dunia kuno yang amat luas: sejak dari India di timur, Mesir, Asia Kecil sampai
Yunani di barat.[5]
Tahun 197 SM Roma tiba dan menaklukan Makedon dan yunani, sebuah kejadian yang
penuh perjuangan antara roma dan yunani selama 50 tahun. Akhirnya, roma
memusnahkan makedon tahun 148 SM dan kemudian menjadikan yunani sebagai ibukota
di propinsi roma. Romawi secara bertahap menyelesaikan penaklukan mereka ke sebagian besar
dunia helenistik
antara 146 dan 127
SM.[6]
d.
Masa
Alexander Agung (Iskandar Agung)
Aleksander III dari Makedonia (20/21 Juli 356
– 10/11 Juni 323 SM), lebih dikenal sebagai Aleksander Agung (bahasa Yunani:
Μέγας Ἀλέξανδρος, Mégas
Aléxandros) atau Iskandar Agung,
adalah raja Kekaisaran Makedonia
(bahasa Yunani:
Βασιλεύς Μακεδόνων),
sebuah negara di daerah timur laut Yunani.
Pada usia tiga puluh tahun, dia memimpin sebuah kekaisaran terbesar pada masa sejarah kuno, membentang mulai dari
Laut Ionia sampai pegunungan Himalaya.
Dia tidak pernah terkalahkan dalam pertempuran dan dianggap sebagai komandan
perang terhebat sepanjang masa. Aleksander lahir di Pella
pada 356 SM dan merupakan murid seorang filsuf terkenal, Aristoteles. Pada tahun
336 SM Aleksander menggantikan ayahnya, Filipus II dari Makedonia,
sebagai pemimpin Makedonia setelah ayahnya dibunuh oleh pembunuh gelap. Filipus
sendiri telah menaklukkan sebagian besar negara-kota
di daratan utama Yunani ke dalam hegemoni
Makedonia,
melalui militer dan diplomasi.
Setelah kematian Filipus, Aleksander mewarisi kerajaan yang kuat dan
pasukan yang berpengalaman. Dia berhasil mengukuhkan kekuasaan Makedonia di
Yunani, dan setelah otoritasnya di Yunani stabil, dia melancarkan rencana
militer untuk ekspansi yang tak sempat diselesaikan oleh ayahnya. Pada tahun
334 SM dia menginvasi daerah kekuasaan Persia di Asia Minor
dan memulai serangkaian kampanye militer yang
berlangsung selama sepuluh tahun. Aleksander mengalahkan Persia dalam sejumlah
pertempuran yang menentukan, yang paling terkenal antara lain Pertempuran
Issus dan Pertempuran Gaugamela. Aleksander lalu
menggulingkan kekuasaan raja Persia, Darius III,
dan menaklukkan keseluruhan Kekasiaran Persia (Kekasiaran
Akhemeniyah). Kekaisaran Makedonia kini membentang mulai dari Laut Adriatik
sampai Sungai Indus.
Karena berkeinginan mencapai "ujung dunia", Aleksander pun
menginvasi India pada tahun 326 SM,
namun terpaksa mundur karena pasukannya nyaris memberontak. Aleksander
meninggal dunia di Babilonia pada 323 SM, tanpa sempat melaksakan rencana
invasi ke Arabia. Setelah kematian Aleksander, meletuslah
serangkaian perang saudara yang memecah-belah kekaisarannya menjadi empat
negara yang dipimpin oleh Diadokhoi, para jenderal Aleksander. Meskipun terkenal karena
penaklukannya, peninggalan Aleksander yang bertahan paling lama bukanlah
pemerintahannya, melainkan difusi budaya yang terjadi
berkat penaklukannya.
Berkat penaklukan Aleksander, muncul koloni-koloni Yunani di daerah
timur yang berujung pada munculnya budaya baru, yaitu perpaduan kebudayaan
Yunani, Mediterrania, Mesir, dan Persia yang disebut dengan Peradaban Hellenis atau Hellenisme. Aspek-aspek
Hellenis tetap ada dalam tradisi Kekaisaran Bizantium sampai pertengahan
abad 15. Pengaruh Hellenisme ini bahkan sampai ke India dan Cina. Khusus di Cina,
pengaruh kebudayaan ini dapat ditelusuri di antaranya dengan artefak yang
ditemukan di Tunhuang. Aleksander menjadi
legenda sebagai pahlawan klasik dan diasosiasikan dengan karakteristik Akhilles.
Aleksander juga muncul dalam sejarah dan mitos-mitos di Yunani maupun di luar
Yunani. Aleksander menjadi pembanding bagi para jenderal bahkan hingga saat
ini, dan banyak Akademi militer di seluruh dunia yang
mangajarkan siasat-siasat pertempurannya.
Aleksander selama ekspansinya juga mendirikan beberapa kota yang
semuanya dinamai berdasarkan namanya, seperti Aleksandria atau Aleksandropolis.
Salah satu dari kota bernama Aleksandria yang berada di Mesir, kelak menjadi
terkenal karena perpustakaannya yang lengkap dan bertahan hingga seribu tahun
lamanya serta berkembang menjadi pusat pembelajaran terhebat di dunia pada masa
itu.
Walaupun hanya memerintah selama 13 tahun, semasa kepemimpinannya ia
mampu membangun sebuah imperium yang lebih besar dari setiap imperium yang
pernah ada sebelumnya. Pada saat ia meninggal, luas wilayah yang diperintah
Aleksander berukuran 50 kali lebih besar daripada yang diwariskan kepadanya
serta mencakup tiga benua (Eropa, Afrika, dan Asia). Gelar yang
Agung atau Agung di
belakang namanya diberikan karena kehebatannya sebagai seorang raja dan
pemimpin perang lain serta keberhasilannya menaklukkan wilayah yang sangat
luas.[7]
e. Empat zaman penting di Yunani
1. Mikene (1400-1100 SM)
Pada akhir zaman
perunggu kota mikene di peloponnesos adalah kota yang berpengaruh di laut
Aegea. Menurut Hemeros benteng mikene adalah singgahsana Agamemnon, raja yang
memimpin Yunani dalam perang Troya. Mikene adalah kota yang makmur dan menjalin
hubungan perdagangan dengan Mesir, Surya, dan Palestina.
Para sodagarnya
membuat catatan dalam bahasa Yunani awal. Pada sekitar 1100 SM pengaruh kota
ini lenyap ketika di serang dan dibakar habis oleh penyerang yang tidak
dikenal.
2. Zaman kegelapan (1100-750 SM)
Setelah jatuhnya
Mikene tulisan menghilang, istilah zaman kegelapan mengacu kepada minimnya
catatan sejarah bukan minimnya pencapaian. Konon masyarakat baru memasuki Agea
dari utara. Raja-raja bermunculan memrintah komunitas-komunitas kecil. Ini lah
cikal bakal Negara kota Yunani. Pujangga mulai mencetak mitos dan legenda yang
di tulis pada abad ke-8 SM, ketika para pemikir bahasa Yunani kembali menulis.
Kali ini dengan huruf varian fenesia.
3. Zaman klasik (250-323 SM)
Negara kota
Yunani berkembang dan mendirikan koloni-koloni di seantero Mediterania sebuah
aliansi Yunani yang dipimpin Athena dan Sparta serta sekutu mereka: perang
berakhir sekitar 30 tahun kemudian dengan kekalahan Athena pascaperang, fhilip
II dari Makedoneia berkuasa atas seluruh Yunani, puteranya Alexander
mendidrikan kekkuasaan yang terbentang di seantero Asia dan India
4. Periode Helenistik (323-31 SM)
Meskipun
kekuasaan Alexander terpecah menjadi tiga kerajaan besar dan banyak wilayah
kecil, pengaruh Yunani tetap terlihat melalui Helenistik Yunani-politik,
sastra, seni dan bahasa yang didukung oleh pendidikan dan luasnya penggunaan
tulisan. Bangsa Romawi pindah ke bekas kekuasaan Alexander pada tahun 168 SM
dan pada 86 SM menguasai Athena. Mereka terbukti menjadi pendukung besar banyak
aspek budaya Yunani.[8]
B. Ajaran dan praktek keagamaan
Bangsa
Yunani menyembah dan percaya kepada banyak dewa dan dewi. Dewa-dewi itu berdiam
disuatu gunung yang bernama olimpia, dibawah pimpinan suatu dewa tertinggi yang
bernama Zeus. Zeus adalah raja dari para dewa. Dia bisa mengendalikan cuaca. Penyair
Yunani kuno, Hesiod, memanggilnya 'awan-pengumpul' dan 'guntur'. Senjatanya
yang paling ampuh adalah petir. Orang Yunani kuno percaya bahwa ketika petir
menyambar bumi, itu adalah tanda Zeus hadir. Zeus juga sangat memperhatikan
keramah tamahan, jika ada yang memperlakukan tamu dengan sangat buruk maka Zeus
akan marah. [9]
Wahyu yang didapatkan untuk
orang/suku yunani didapat dari kultus pra yunani (Pelasgian), ketika Zeus
berfirman itu melalui penjelmaan atau lewat perantara oracles dan berpusat di
Dodona. selain Zeus dewa-dewa yang dibawah Zeus masih banyak lagi seperti
Jupiter, Dyaus. Beberapa dewa seperti dewi perapian Hestia, yang
personifikasinya samar-samar. Yang lainnya juga seperti Apollo, hermes, dan
Dionisus yang menepati tempat, tongkat atau batu.[10]
Di bawah ini beberapa dewa yang
dipercayai oleh orang-orang yunani :
1.
Zeus sebagai dewa tertinggi yang
mendiami langit. Symbol dari Zeus ini adalah petir. Zeus bertempat di sebuah
gunung Ida di Kreta. Zeus menjadi raja tertinggi karena ia berhasil
menyelamatkan saudara-saudaranya dari ayahnya yang bernama kronos. Kronos merupakan
Raja para Titan dan ia sangat khawatir akan dibunuh oleh anak-anaknya karena ia
telah memakan anak-anaknya. Kemudian setiap kelahiran anaknya ia langsung
memakannya. Sampai kelahiran anaknya yang keenam yaiu Zeus, ibunya Rhea
menyulap batu menjadi Zeus dan menyembunyikan Zeus disebuah gunung yang disana
ia diasuh oleh seekor kambing. Setelah dewasa ia menjadi pelayang bagi Kronos
dan ketika memberikan/menyuguhkan minuman ia memberikan ramuan kedalam minuman
tersebut sehingga membuat ayahnya muntah dan mengelarkan anak-anaknya yang
sebelumnya dimakan, dari situlah Zeus dan saudaranya bersatu melawan ayahnya
dan ia dijadikan sebagi dewa tertinggi. Olimpiade adalah sebuah festival yang
didedikasikan untuk Zeus. Ini
diadakan setiap empat tahun di Olympia.
Bagian yang paling penting dari festival adalah kompetisi
atletik. Pria dari
seluruh dunia Yunani berkompetisi
di berbagai jenis olahraga.
Pemenang dari permainan
diperlakukan seperti pahlawan.
2.
Hera adalah istri Zeus dan
ratu para dewa.
Dia adalah dewi
pernikahan dan perkawinan.
Dewi hera ini banyak cemburu terhadap suaminya karena Zeus memiliki banyak
istri, sehingga hera menghabisi istri dan anak-anaknya yang tidak sah. Memiliki
symbol sebuah mahkota yang tinggi. Samos diyakini tempat kelahiran Hera. Heraion, dibangun
di tempat kelahirannya Ini adalah salah satu
kuil tertua di Yunani.
Heraia adalah sebuah
festival yang didedikasikan untuk Hera. Seperti Olimpiade, festival ini terdapat kompetisi
atletik dan diadakan di Olympia. Namun, hanya
perempuan yang diperbolehkan untuk bersaing di
Heraia tersebut.
3.
Athena adalah dewi perang dan
kebijaksanaan. Dia juga dewi keputusan dan kerja. Dia dikaitkan dengan kota, dan
hampir setiap kota di Yunani
memiliki tempat perlindungan yang didedikasikan untuk Athena.
Dia menemukan kereta
dan membangun kapal pertama.
Pohon zaitun adalah suci baginya. Dewi Athena ini tampil dengan baju besi lengkap dan helm.
Dapat juga terkait dengan burung hantu. Zeus adalah ayah dari Athena dan
ibunya adalah Metis,
yang berarti kebijaksanaan. Zeus diberitahu sebelum Athena lahir, bahwa
setiap anak yang lahir ke Metis
akan lebih kuat daripada ayahnya. Zeus sangat
khawatir dengan hal ini dan memutuskan
untuk menelan Metis sebelum dia bisa melahirkan
anak. Beberapa waktu kemudian, Zeus mulai
mengalami sakit kepala mengerikan.
Rasa sakit tumbuh begitu tak tertahankan bahwa Zeus meminta Hephaistos untuk
memotong kepalanya terbuka untuk
melihat apa yang salah. Ketika Hephaistos membuka kepalanya,
Athena muncul dari tengkorak Zeus sepenuhnya tumbuh dan berpakaian untuk
berperang. Kebanyakan kota Yunani memiliki tempat
perlindungan atau kuil didedikasikan
untuk Athena karena dia adalah 'pelindung wanita'.
Beliau merasa
sangat terkait dengan
kota Athena. Ada mitos bahwa hadiah Athena ke kota
adalah pohon zaitun. Ini tumbuh di Acropolis, pohon
zaitun suci tumbuh di dekat Akademi
Plato - mereka
menyediakan minyak untuk hadiah di Olimpiade Panathenaic.
Pada abad ke-5 SM
sebuah kuil besar untuk Athena dibangun di
Acropolis Athena. Candi ini
disebut Parthenon.
Panathenaia adalah sebuah
festival besar diadakan di
Athena untuk menghormati Athena. Semua
masyarakat Athena terlibat dalam perayaan itu: laki-laki, perempuan,
warga, budak dan
orang asing yang tinggal di Athena.
Festival ini terdiri dari pengorbanan, kompetisi dan prosesi besar untuk
menyajikan jubah baru untuk
patung kuno Athena
di Acropolis.
4.
Apollo adalah dewa matahari, kebenaran,
musik, puisi, tari dan penyembuhan. Biasanya para penyair menempatkan diri di bawah perlindungannya. Dalam masa perang, busur adalah simbolnya. Dalam masa damai simbolnya adalah
kecapi atau kithara (jenis alat musik). Delos adalah tempat kelahiran Apollo dan adiknya Artemis.
Pulau ini tetap suci
bagi Apollo. Delphi juga memiliki
keterkaitan dengan hal ini. Ini adalah situs dari
salah satu firman yang paling penting di Yunani. Orang-orang akan datang
ke sini untuk mencari saran dari
Apollo pada berbagai
masalah. Permainan Pythian diadakan di Delphi, Delphi merupakan sebuah kota yang terletak di
gunung parnassus. Tidak
seperti festival olahraga lainnya,
Olimpiade dan permainan
Heraia, permainan Pythian juga memiliki musik
dan kompetisi puisi. Pemenang dalam permainan disajikan dengan karangan bunga yang terbuat dari daun laurel
- pohon yang
suci bagi Apollo.
5.
Demeter adalah dewi kesuburan dan
pertanian. Dia adalah dewi yang penting bagi
petani dan perempuan. Demeter
juga dikaitkan dengan dunia bawah.
Dalam mitos, Demeter
diyakini telah tinggal
di Eleusis sementara ia berduka karena kehilangan putrinya Persephone. Dia menyerahkan
rahasia pertanian dan kesuburan kepada putra raja, Triptolemos. Setiap
tahun orang dari seluruh dunia Yunani datang untuk
mempelajari rahasia di sebuah
festival di Eleusis disebut
Misteri Eleusinian.
Kita tahu sedikit tentang apa yang terjadi di festival ini. Orang-orang yang telah
mengambil bagian dalam Misteri
harus menjaga pengalaman mereka rahasia. Oleh karena itu kami hamper tidak memiliki bahan tertulis pada peristiwa yang terjadi di Eleusis. Thesmophoria adalah festival untuk perempuan
saja yang didedikasikan untuk
Demeter. Festival ini dirayakan di seluruh Yunani.
Perempuan akan mengorbankan anak babi untuk dewi.
6.
Poseidon adalah dewa laut dan kuda.
Dia adalah saudara dari Zeus. Dia dikenal karena temperamen buruk dan sangat
ditakuti karena kemampuannya untuk
menyebabkan gempa bumi. Dia
diyakini dapat membuat air segar
menyembur keluar dari bumi. Hal pertama yang banyak pelaut akan terlihat ketika berlayar
ke Attica di Yunani adalah kuil yang indah
di Cape Sounion. Candi ini didedikasikan untuk Poseidon. Ada tempat perlindungan besar dan penting yang didedikasikan untuk
Poseidon di Isthmia
dekat Korintus. permainan
Isthmian yang didedikasikan untuk
Poseidon dan diselenggarakan setiap
dua tahun di tempat kudus dewa di Isthmia.
Mereka adalah permainan yang paling
penting kedua di Yunani setelah Olimpiade.
7.
Aphrodite adalah dewi cinta dan kecantikan. Dia adalah istri dari
Hephaestus tetapi cinta dengan perang dewa
Ares. Aphrodite lahir dari laut. Dia
datang ke darat dekat Paphos
di Siprus. Siprus menjadi pusat pemujaan
dewi. Ini adalah festival untuk perempuan
saja. Ini menandai kematian Adonis, pencinta
Aphrodite. Selama festival, wanita menyanyikan
lagu berkabung dan
kembali diberlakukan pemakaman Adonis. Mereka juga akan
membuat kebun di
atap rumah.
8.
Hermes adalah dewa perjalanan, bisnis dan olahraga. Dia adalah utusan para
dewa dan membimbing jiwa-jiwa
orang mati ke neraka. Dia juga pelindung
gembala, pencuri, kuburan dan rasul.
Hermes adalah dewa batas
dan pelanggaran batas. Oleh karena itu patung Hermes
ditempatkan di pintu masuk rumah dan kota.
Pada hari ketiga Anthesteria
tersebut, 'hari pot',
makan dibuat dan
ditawarkan kepada Hermes dari Underworld, atas nama orang mati. Ini adalah
hari ketika roh orang mati berkeliaran di sekitar bumi. Orang mengolesi pintu mereka dengan pitch
untuk menghentikan hantu memasuki
rumah mereka. Ketika hari itu berakhir, kepala rumah tangga akan
berkeliling rumahnya mengatakan 'Keluar goblin,
Anthesteria selesai!'.
9.
Artemis dewi berburu, memanah
dan melahirkan. Dia juga dewi hewan liar
dan biasanya digambarkan
sebagai hidup di pedesaan. Dia memiliki kemampuan
untuk mengirim petuah atau kematian mendadak untuk manusia, tapi dia juga bisa menyembuhkan
mereka. Dia adalah saudara kembar
dari dewa Apollo. Ada tempat kudus besar yang
didedikasikan untuk Artemis di
Ephesos.Brauron adalah
festival dirayakan
setiap tahun di Brauron
dekat Athena. Sebuah fitur yang tidak biasa dari festival
melibatkan gadis-gadis muda berusia antara 5 dan 10.
Gadis-gadis berpakaian dan bertindak sebagai beruang
untuk menenangkan sang dewi.
10.
Ares adalah dewa perang. Namun,
tidak seperti Athena, ia tidak
sangat licik dalam pertempuran. Dia bukan dewa populer. Dalam 'The Iliad'
Zeus mengeluh bahwa Ares adalah yang paling dibenci dari semua anak-anaknya.
Ada hampir tidak ada tempat
suci yang dikenal atau kuil
didedikasikan untuk Ares. Rumahnya dikatakan di
tanah Thrace. Orang Yunani
kuno menganggap ini menjadi tempat yang liar dan biadab.
Ada sedikit festival yang didedikasikan untuk Ares. Namun, itu tradisional
untuk tentara untuk menawarkan
pengorbanan kepadanya sebelum pertempuran.
11.
Hephaistos adalah dewa api, gunung
berapi, pandai besi dan craftworkers.
Dia lumpuh dan
ini menyebabkan dia dilempar
keluar dari Gunung Olympus. Ia menikah dengan Dewi Aphrodite. Dia adalah
ayah dari Erechtheus raja legendaris Athena.
The Hephaisteion di
Athena adalah sebuah kuil yang didedikasikan untuk Hephaistos dan Athena. Candi ini
berada di tepi Agora
dan diabaikan. Ini craftworkers mungkin telah
meminta Hephaistos untuk membawa mereka sukses dalam perdagangan mereka. Chalkeia adalah pesta khusus pekerja
perunggu. Hephaistos, sebagai
pelindung dari pekerja perunggu
dan merupakan salah satu
dewa yang dihormati di festival. Hephaisteia
adalah satu festival
yang didedikasikan untuk Hephaistos.
Salah satu fitur utama dari festival adalah perlombaan
obor. Obor ras
terjadi di banyak
festival tetapi sangat relevan dengan Hephaistos karena hubungannya dengan
api.
12.
Dionysus adalah dewa
perasaan yang meliputi rasa mencintai,
semangat tinggi, emosi yang kuat
dan
berhubungan dengan
anggur. Ia juga erat dikaitkan
dengan drama dan teater.
Dionysos lahir di Thebes,
sebuah kota di Attica. Banyak mitos yang
melibatkan Dionysos yang berbasis di kota ini. Misalnya,
ketika raja Thebes menentang Dionysos, dewa
membawa perempuan dari kota gila. Para wanita
gila mengira raja
untuk singa dan
mencabik-cabiknya. The Dionysia besar diadakan
setiap tahun di Athena. Fitur utama dari festival
adalah kompetisi teater.
Berbagai drama oleh
dramawan yang berbeda dilakukan dan pemenang
diangkat pada akhir festival.
Chous
adalah secangkir anggur yang diberikan kepada anak-anak muda sebagai hadiah saat Anthesteria tersebut.
Anthesteria adalah festival
besar diadakan untuk menghormati
Dionysos saat guci
baru tahun ini anggur
dibuka. Selama festival
ini anak berusia tiga diberi anggur untuk pertama kali.
1. Baonion
2. Kuerius (Poseidon)
3. Olympia (Zeus)
4. Alolcolmenye (Apollo)
5. Onthele (Apollo)
6. Delphi (Apollo)
7. Dodona (Zeus)
8. Tribion
1. Sparta (Hera, ares, Artemis) 11. Athena (Athena, Dionysus,
Poseidon)
2. Nea Figalia (Hera, Ares) 12. Lejadi (Poseidon)
3. Karyay (Artemis) 13. Olympus (Zeus, dewa-dewa)
4. Argos (Hera) 14. Efesus (Artemis)
5. Messina (Hera) 15. Magnezia (Artemis)
6. Nehemia (Zeus) 16. Samos (Hera)
7. Helike (Dewa seni) 17. Didyama
(Apollo)
8. Epidaurus (Asclepius) 18. Halikarnas
(Poseidon)
9. Corinthia (Poseidon) 19. Knidos
(Aphrodite)
10. Iilozis (Demeter) 20. Lindos (Aphrodite)
Hubungan
Dewa Yunani Dengan dewa-dewa sebelumnya
Dewa
Zeus , kepala dewa Olympus adalah juga dewa Deus yang dikenal dalam agama India
Aria kuno. Namanya banyak dipakai dalam pemujaan-pemujaan Eropa walau setiap
penamaannya berbeda. Dewi Artwmis, seperti dewa Approdit dan Venus, adalah dewi
Ishtar dari jaman Babilonia . dan dari sini juga timbullah kata-kata “star”
pada beberapa bahasa eropa modern yang berarti bintang. Dewi Demeter adalah
dewa Isis dari Mesir, seperti yang dikatakan Herodotus, dan merupakan dewa yang
banyak mirip pemujaannya pada negeri yunani dengan pemujaan orang Mesir kuno.[13]
Dalam
litlatur lain disebutkan bahwa sepanjang sejarah orang Yunani memja berdasarkan
keaiban yang terjadi dan ada pada manusia hingga menjadi kesucian dalam
pemujaannya. Karena pada mulanya dewa-dewa disana berkehendak sesuai hati dan
tidak memiliki atura atau pedoman.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Abbas Mahmoud Al-Akkad, Ketuhanan, (Jakarta
: Bulan Bintang, 1970)
2. Drs. Abdul Hamid. Dkk. Sejarah Umum. (Jakarta: PT. Sumber
Bahagia. 1979)
3. Ensiklopedia (Jakarta: PT. Lentera
Abadi. 2009)
4. Marni McGee. Menguak Rahasia Masa Lampau Yunani Kuno.
5. Mortimer Chambers dkk. The Western Experience, (Americas :
McGraw-Hill. 2003
6. S. A. Nigosian, World Faith, (New York: St. Martin’s Press, 1990)
[1] Mortimer Chambers dkk. The
Western Experience, (Americas : McGraw-Hill. 2003) hal 38.
[2] Drs. Abdul Hamid. Dkk. Sejarah
Umum. (Jakarta: PT. Sumber Bahagia. 1979) hal 43-45.
[3] www.Ensiklopedia Wikipedia
Umum. Di akses pada 21-03-2012
[4] Drs. Abdul Hamid. Dkk. Sejarah
Umum. (Jakarta: PT. Sumber Bahagia. 1979) hal 45-47
[5] Dr. Abdul Hamid. Dkk,”Sejarah Umum”(Jakarta: PT. Sumber Bahagia,
1979) hal.43-48
[6] S. A. Nigosian, World Faith, (New
York: St. Martin’s Press, 1990) h. 36-37
[7] www.wikipedia ensiklopedia umum
diakses 21-03-2013
[8] Marni McGee. Menguak Rahasia
Masa Lampau Yunani Kuno. Hal 10-11
[9]www.Britishmuseum.co.uk
/www.ancientgreece.co.uk/gods/explore/exp_set.html
[10] S. A. Nigosian, World faith,
(New York: Maritin’s Press, 1990) h. 37
[11] Sami bin Abdullah al-Maghlout, Atlas Agama-Agama, (tejemahan,
al-Mahira 2012) h. 53
[12] Sami bin Abdullah al-Maghlout, Atlas Agama-Agama, (tejemahan,
al-Mahira 2012) h. 53
[13] Abbas Mahmoud Al-Akkad, Ketuhanan, (Jakarta : Bulan Bintang,
1970), h. 95
klik disini untuk melihat deskripsi pada masa Yunani Kuno
klik disini untuk melihat deskripsi pada masa Yunani Kuno
Tidak ada komentar:
Posting Komentar